Like This, Oke !!

Bewara

Hadirilah....
DISKUSI KEBANGSAAN JILID II "Momentum Hari Pahlawan, Upaya Membangun Bandung Berdikari"
Pembicara :
1. Drs. H. Asep Dedy Ruyadi, M.Si (Wakil Ketua DPRD KOTA BANDUNG)
2. H. Dedi Supandi, S.STP, M.Si (Ketua DPD KNPI KOTA BANDUNG)
3. Ust. Iman Setiawan Latief, SH (Ketua PD PERSIS KOTA BANDUNG)
4. Ridwan Rustandi (Ketua Hima Persis Kota Bandung
Jum'at, 16 November 2012
13.00-selesai
@AULA PP PERSIS (Jl. Perintis Kemerdekaan)

Graties dan terbuka untuk umum!!

KOpi gratis, Snack Gratis, dll

Organized BY
PD HIMA PERSIS KOTA BANDUNG
CP:085721502422

Selasa, 27 September 2011

“Bapa Ahmad Sobandi Ngantunkeun, Basa Sunda Tong Dipopohokeun”


oleh: Yoga ZaraAndritra*

Harita basa kuring sakola di tingkat dadasar kénéh nya éta MI (Madrasah Ibtidaiyah) di lembur nu geus kaitung buhun Cidadap tea. Kuring sok rajeun ningali pa Bandi, pulang anting mamawa buku ka imah aki kuring, pa Atik. Hiji mangsa, pa Bandi sok mamawa Majalah Iber; dina hiji mangsa nu lain mawa diktat nu disusun ku anjeuna kénéh, judulna “Babasan jeung Paribasa Sunda”, jeung diktat-diktat nu laina nu disusun ku anjeuna keur ngamumulé basa Sunda. Sangkan ulah dipopohokeun ku generasi ayeuna.

Kamis, 22 September 2011

Budaya dan Pencitraan Media*

oleh: Dudi Rustandi



Sejak menjamurnya televisi kisaran tahun 1960an di dunia Barat, sementara di Indonesia mulai menjamur tahun 1980/90-an, masyarakat telah didikte dan diarahkan oleh budaya media menuju arus citra dan suara yang selama ini belum pernah ada di rumahnya. Masyarakat mulai merasakan pengalaman subjektifitas baru saat bersenggama dengan televisi.




Jumat, 16 September 2011

Gara-Gara Sembilan

oleh: Ridwan Rustandi*

Gegap gempita euforia kemenangan Timnas Indonesia atas Turkmeninstan patut menjadi sorotan. Bagaimana tidak, kemenangan kali ini menjadi tiket untuk melaju ke ronde ketiga kualifikasi pra piala dunia 2014. Setelah berhasil menahan imbang  Turkmenistan 1-1, akhirnya bangsa Indonesia bernafas lega menyaksikan kemenangan sang garuda 4-3 di kandang sendiri. Ini menjadi prestasi yang patut dibanggakan. Pasalnya, setelah carut marut kongres PSSI yang berlangsung sekian lama para pemain Timnas menanti kepastian para punggawa PSSI tersebut. Timnas Indonesia berhasil membuktikan bahwa dalam sepak bola tanah air ada yang harus diprioritaskan ketimbang memperebutkan secara politis kursi satu organisasi sepak bola terbesar di tanah air ini. Tak peduli siapa yang memimpin roda kepemimpinan organisasi, yang jelas yang kita butuhkan (bangsa Indonesia) ialah prestasi Timnas di negeri ini. Sudah saatnya sang garuda bangkit dari tidurnya selama ini. Inilah waktunya bangsa kita mencatat narasi besar dalam sejarah persepakbolaan dunia.


Kamis, 15 September 2011

Semangat Bandung Belum Mati*


Orang tentu bertanya kenapa seri tulisan tentang Konperensi A-A 25 tahun yang lalu di Kota Bandung saya beri judul : “The Bandung Connection”.

Tiap penggemar film tegang tentu mengenal film: “The French Connection”, suatu ceritera penyelundupan narkotika oleh penyelundup-penyelundup caliber besar di Kota New York, di mana tersangkut beberapa pejabat polisi New York, kesemuanya mempunyai koneksi (connection) dengan dunia diplomatic Perancis , yang ternyata menjadi dalangnya dari segala penyelundupan itu. Itulah sebabnya kenapa film tegang ini diberi nama: “The French Connection”.

Bandung Purba*

Tangkuban Perahu dari Kejauhan



Bila pagi hari cuaca cerah, di Utara Bandung tampak gunung Tangkubanparahu yang bentuknya seperti perahu yang terbalik.

Dari gunung ini banyak kejadian alam bisa diurut ke depan atau ke belakang hingga puluhan juta tahun yang lalu.

Di selatan gunung ini, terhampar luas permukiman penduduk kota Bandung. Dari waktu ke waktu, kota ini telah mencatat prestasi dan sanjungan, karena masyarakatnya yang datang dari seluruh pelosok nusantara dan dunia, bahu-membahu untuk mengembangkan kota ini dengan penuh rasa cinta.

Bandung dan Pemusik Balada






oleh: Adew Habtsa *



Bagai jutaan serigala,menyerbu kota besar, tempat asal adalah neraka…” (SWAMI,1990)

Sontak saja jalanan macet, kota ini nyata sexy. Bagai perempuan atau lelaki sexy, semua orang ingin melihat, jikaperlu meraba-raba setiap lekuk  tempat ini. Uang cukup di kantong Anda,terbelilah segalanya. Makanan bagus, minuman segarkan haus, pakaian halus,takhanya itu pemandangan dan hawa pun lumayan mulus, sebab angin agak segar boleh berhembus. Tiap pekan, bahkan tiap hari,ribuan bahkan  jutaan orang mengerubungi kota  nan sexy ini. Konon ada rumor, bahwa kota bandung berpopulasi 4 juta pada siang hari, namun ketika malam tiba, kota ini dihuni kurang lebih 2,5 juta penduduknya.

Melepas Penat dengan Kesejukan Dago Pakar



Oleh : Shizunda Ijund*




Merasa penat dengan polusi jalanan kota Bandung? Mengunjungi wisata alam Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Juanda bisa menjadi solusi. Tahura merupakan wisata alam yang tersisa di pinggiran kota Bandung, tepatnya terletak di Ds. Ciburial, Kec. Cimenyan.

Pesona alam membentang sepanjang perjalanan. Barisan pohon pinus yang tinggi menjulang. Angin damai menyapa wajah dengan lembut, diiringi nyanyian alam rimba yang terus mewarnai suasana Tahura (Taman Hutan Raya) Ir. H. Juanda, membuat hati tak kecewa walau menempuh perjalanan ribuan senti bagi mereka yang berjalan kaki menuju lokasi.


Antara Intelegensi & Adab

Oleh : Ayyash Aqiel

“Eh…jeng, saya bangga deh anak saya bentar lagi jadi dokter,
minggu depan mau wisuda hebat ya anak saya..?!”
“Oh gitu jeng….ya lebih hebat anak saya dong jeng, anak saya tuh dapet beasiswa dari pemerintah buat ngelanjutin S2 di luar negri supaya jadi ekonom hebat …!”
Kontras….disamping ibu-ibu bawel yang lagi ngebanggain anak-anak nya, ada seorang ibu yang Cuma mesem-mesem doank. Ibu itu di tanya oleh salah satu dari ketiga ibu yang lagi unjuk kebanggaan .
“anak jeng gimana? dari tadi ko diem terus cerita dong!”
“ah…..anak saya mah bu Cuma tamatan madrasah Aliyah, ga dilanjutin kuliah, jadi muadzin mushola aja saya mah udah seneng bu..” jawabnya agak minder lalu dibalas senyum sinis terkesan ngejek dari si jeng-jeng yang nge-jengkelin itu
.