Oleh : Hilman Rasyid*
"Lebih baik diasingkan daripada menyerah pada kemunafikan"
-Soe Hok-gie
Hiruk
pikuk dan dinamika politik di negeri ini yang semakin rumit, menjadi
sebuah momentum untuk menampilkan kembali sosok Soe Hok-gie yang hampir
telah dilupakan oleh mayoritas rakyat Indonesia. Di tengah krisis rasa
keadilan, hilangnya rasa malu dan gencarnya semangat untuk menggugat
khususnya hukum saat ini, sosok Soe atau Gie; panggilan akrabnya, pantas
ditampilkan kembali di era globalisasi ini. Soe yang kita kenal sebagai
orang yang cerdas, penulis produktif, pemberani, idealis murni, seorang
demonstran namun romantis, aktivis tahun ’66. serta intelektual muda
yang luar biasa, dan semangatnya yang senantiasa menggelegak, seakan tak
peduli risiko apa pun yang bakal menimpanya karena kecintaannya pada
keindonesiaan.